Sylvanto Budi Utomo

Pria kelahiran 21 Juni 1999. Senang bercerita. Kunjungi Instagram @sylvantobudiutomo_ untuk membaca secercah cerita. Penulis berita di FSBK UAD.

Panduan Menuju Puncak Sikunir Dieng bagi Mahasiswa Dompet Tipis –

Dieng adalah salah satu tempat yang cukup membuat saya penasaran. Mengapa demikian? Sebab, dalam beberapa bulan ini, teman-teman saya selalu membagikan informasi, baik di grup WhatsApp maupun postingan Instagram tentang dataran tinggi Dieng, tepatnya puncak Sikunir. Ketika membacanya dan mengamati gambarnya, saya terpana. Elok, kagum, dan mempesona adalah tiga kata yang terucap dari bibir saya ketika selesai membacanya. Supaya mengurangi rasa penasaran, saya dan teman-teman berencana pergi ke d

Tamiya, Mobil Balap Anak 90-an dan 2000-an Awal

Siapa yang tidak tahu tamiya? Adalah sejenis mobil-mobilan yang banyak dimainkan anak 90-an dan 2000-an awal. Sistem kerja mobil ini memakai dinamo dan baterai. Tamiya ini dibeli dalam bentuk kardus kotak yang di dalamnya ada seperangkat tamiya yang belum dirakit. Anak 90-an dan 2000-an awal yang pernah ngerasain nyemplung di permainan tamiya pasti bisa ngerakitnya. Itupun kalau masih ingat. Bisa dibilang tamiya ini dulunya sebagai ajang hedon-hedonan bagi anak 90-an dan 2000-an awal. Mereka re

Corona, si Pembuat Gaduh yang Membawa Perubahan

Memang benar, wabah Virus Corona atau COVID-19 ini sebagai "musuh" dunia saat ini, ribuan orang terinfeksi, ribuan orang meninggal, tapi ribuan orang juga sembuh. Hal buruk terjadi begitu luas saat ini, ekonomi lesu, kesehatan tumbang, bahkan sosial pun terkena imbasnya. Tidak main-main. Berawal dari Wuhan, virus ini menyebar begitu cepat ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Seketika kekacauan terjadi, berbagai wilayah bagai kota mati, bahkan tidak sedikit orang menyebut hal ini seperti keada

#Cerpen Tentang Hidup, Bahwa Sebenarnya Kita Punya Cerita Masing-Masing

Pagi tadi, kira-kira pukul 04.00, kubangun dengan cahaya lampu yang menembus kaca jendela kamar. Suara gesekan piring dan perkakas terdengar dari dapur. Ada pula suara air yang terkucur. Mamak habis nyuci piring, benakku dengan keadaan mata terkantuk. Mataku masih sayup-sayup ngantuk. Kupaksakan untuk bangun. Kuturuni anak tangga dengan pelan. Nyawa belum terkumpul. Tak lupa kubawa handuk yang menggantung di dekat kamarku untuk mengelap sehabis cuci muka nanti. Agar tidak turun naik anak tangga

#Cerpen Ke Rumah Gajah, Malah Tak Ada Gajahnya

Zaki membangunkanku tepat jarum panjang di penghujung angka 12 di jam dinding. Hari pukul tujuh pagi kurang sedikit. Tanganku mengucek-ngucek mata mengurangi rasa kantuk yang amat berat. Tak tahan rasanya. Namun apa daya, siang nanti kami akan pergi ke Way Kambas. Entah, tadi malam tiba-tiba Zaki mengajakku untuk pergi ke sana. Akhirnya, kuiyakan saja kemauannya. Siang tiba, matahari sedang terik-teriknya. Panas tak kerauan. Selesai mandi, makan siang, dan salat, kami berangkat dengan kendaraan

Juru Kuli: Pekerjaan yang Diremehkan tapi Perannya Amat Vital –

Pandemi membuat semuanya berubah. Termasuk saya, seorang mahasiswa. Sejak berebaknya pandemi, perkuliahan diliburkan. Alhasil, kuliah dari rumah secara online. Akibat itu, tepat beberapa minggu lalu saya diminta untuk membantu salah seorang saudara yang baru saja membuka toko. Saya dibujuk berkali-kali, dan agak dipaksa untuk membantu sebab dibutuhkan tenaga laki-laki. Maksudnya, saya diminta jadi kuli. Lagi pula, toko ini memang baru buka dan khawatir kalau mempekerjakan orang lain yang belum

Getirnya Memancing di Bekas Pengeboran Minyak, Kena Prank Ikan hingga Badai Mengerikan –

Ikan simbah, ikan kerapu, sampai ikan buntut kuning saya baru tahu sejak beberapa tahun silam setelah ikut memancing bareng pakde saya. Ketika saya masih SD, selama 3 hari 2 malam saya diajak mancing di tengah laut. Di usia-usia rasa ingin tahu tinggi, saya tak tahu bahkan tak peduli soal badai. Saya iyakan saja ajakan itu. Lantas perahu mulai berlayar menjauh dari dermaga dan mendekat ke tengah laut. Jauh dipandang. Hari pertama masih aman. Cuaca bersahabat persis lagu Kepompong. Cuaca terang.

Jam Mesin Tua Tak Ubahnya Seperti Vespa Mesin Tua

Tepat kemarin sore, salah satu jam tangan saya tak lagi berdetak. Saya coba putar berkali-kali crown-nya, tanda-tanda jam berdetak mulai terlihat. Jarum jam tampak mutar kembali seperti sedia kala. Namun tak seberapa lama, jarum jam itu diam kembali. Ia bergeming, membatu, tak memutar sebagaimanamestinya. Jam yang saya miliki boleh dibilang adalah jam mesin tua. Entah keluaran tahun berapa. Yang pasti, beberapa montir jam yang pernah saya datangi, mereka enggan mengorek, membuka, bahkan mencoba

Belajar Memaknai Hidup, Uang, dan Public Relations dari Operator Depot Galon Isi Ulang –

Empat bulan lalu saya tiba di Tangerang, tempat di mana saya kemudian bekerja­ (tapi saya lebih bisa disebut membantu) di sebuah toko milik saudara saya. Iya, toko itu baru buka di era pandemi. Hitung-hitung sembari kuliah daring, saya mengisi waktu dengan menjaga toko ini. Persis di seberang toko saya, ada sebuah ruko yang membuka depot galon isi ulang. Beberapa waktu lalu, tembok toko tersebut baru saja dicat dengan warna biru. Saya mengira, hal itu lantaran yang dijualnya adalah air, yang se